MAU KITA BAWA KEMANA HIDUP INI
|
Allah tidak
akan merubah nasip suatu kaum sehingga ia merubahnya keadan itu sendiri ( QS.
Arra’du:13:11).
Allah
mengajarkan kepada kita untuk berusaha sekuat tenaga sampai apa yang kita
harapkan itu bisa tercapai, namun
sekalipun begitu kita tidak bisa secara langsung meniadakan pertolongan allah
sekalipun telah jelas firmanNYA yang termaktub dalam alqur’an surat arra’du
yang telah saya jadikan pengantar dari artikel saya ini. Namun hakikat dari usaha kita itu adalah kemurahan
allahlah yang akan memperkenankan apa yang kita harapkan, walau nantinya
sekalipun adakalanya harapan kita tidak sesuai dengan apa yang memang
didambakan kita, oleh sebab itu usaha bukanlah satu-satunya tolak ukur untuk
menggapai harapan, akan tetapi didalam usaha ada nilai tertentu dari allah,
karena allah tidak melihat fisik seseorang, hanyalah hati yang dinilaiNYA, asal
dalam melakukan amal apapun marilah kita mencoba untuk belajar ikhlas, kareana
dengan ikhlas akan memberikan suatu kekuatan yang sangat dahsyat dan juga allah
tidak akan pernah menerima usaha kita kecuali di iringi dengan rasa ikhlas,
Hidup
ini memang fana’ tetapi kalau kita permainkan hidup ini sama dengan halnya
binatang piaraan, maka ia berbalik akan mempermainkan kita bahkan lebih dari itu,
hidup ini akan menjadikan kita layaknya badut, hanya iman dan taqwa yang mampu
mengendalikan kita dalam kehidupan, karena
kehidupan ini tidak seluruhnya baik, adakalanya hidup ini datang dengan penuh
keindahan laksana pengantin baru yang masih bau aroma kesturi malam pertama, adakalanya
hidup ini akan datang layaknya orang tua yang telah renta yang sudah mulai
sakit-sakitan tinggal menunggu tiba saatnya izrail menjemputnya.
Hidup
ini milik kita, segala apa yang kita lakukan akan pulang kepada kita nantinya,
kita warnai hidup ini dengan kebajikan maka pantaslah kita akan memetik imbalan
kebajikan pula akan tetapi kalau hidup ini kita warnai dengan kedaholiman
pastilah kita akan merasakan kebinasaan akibat kedaliman itu, oleh karena itu
janganlah sampai terjadi kesalahan dalam mewarnai hidup ini, sesekali kita
salah dalam mewarnai tentu masih bisa dihapus akan tetapi dikalau terlalu
sering salah dalam meawarnainya maka hidup yang kita warnai ini akan camuk
karena penuh noktah sehingga sulitlah untuk dihapus kembali.
Mari
kita bersama-sama merenungkan hakikat hidup ini, allah telah seringkali
memasukkan malam kedalam siang kemudian memasukkan siang kedalam malam dan
allah mengeluarkan yang hidup dari yang mati kemudian mengeluarkan yang mati
dari yang hidup, tidakkah cukup ini sebagai ibarat? Bahwa kita tidak akan
selamanya hidup. Nah untuk itu kita selagi hidup, diperkenankan oleh allah
untuk mewarnai hidup ini dengan warna yang penuh keridaan ya’ni warna iman dan
taqwa, karena keimanan dan ketaqwaan inilah sebagai azimat kita untuk mendapat
ridhaNYA, serta untu menggapai mahligai cintaNYA, kalau tidak demikian maka
kita akan tergolong kepada orang-orang yang rugi dalam hidup sehingga
orang-orang yang rugi ini hanyalah akan menjadi kayu bakar yang akan menyalakan
jahannam. Terus siapa saja orang-orang yang tidak tergolong kepada orang-orang
yang merugi?, mereka ialah orang-orang yang beriman dan mengamalkan kebajikan,
maka dan orang-orang yang saling menasehati agar menetapi kebenaran serta
orang-orang yang saling menasehati agar selalu sabar.
Kehidupan
dunia ini dibagi tiga: pertama dunia untuk orang muslim yaitu dijadikan untuk
memperbanyak bekal yang akan dihaturkan kepada allah, tak bukan dan tak lain
yaitu bekal amal kebajikan yang akan menuntunnya kepada pintu gerbang Allah
yang penuh rahmat. Kedua adala dunia untuk orang munafik dijadikan sebagai
perhiasan saja, inilah orang-orang telah terkecoh dengan kehidupan dunia,
padahal dunia hanyalah fana’ akhiratlah yang kekal. Ketiga dunia untuk orang
kafir dijadikan sebagai bersenang-senang belaka, mungkin banya dunia adalah
sorganya sedangkan akhirat tidak difikirkan maka inilah hasilnya dunialah
dijadikan sebagai pemuas nafsu, tidak lebih dari ibart kehidupan binatang saja.
Inila gambaran kehidupan. allah telah memberikan pilihan untuk
kita, kita tinggal memilih kehidupan mana yang akan kita pilih. Semuanya akan
kembali kepada diri kita sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar