Senin, 18 November 2013

puisi

Gemercikkeluhnelayan
Di lautlepasituurat kami meronta
Menopanghidupbersamaperahutua
Datnganginmenabuhlayar
Arahkankemudikepenjurulintang
Sekalipun kami ditertawakanolehgemuruhombak
Dan dentingankarang-karang
Malahmenjaditemanseperjuangan
Berikankecamukdalamjiwa demi anakbini

Malam kami merengkuhbingkisan
Sebagihadiahuntukikangemulai
Di atasperahu kami hadapkanwajah
Arahkansejenak
Sebelumarusmenukikpunggungkemudi

Ketikanmentarimeulainyalakanlampu
Dan perahu kami telahsyarat
Sedikithampirkaram
Kami palingkanarahmenggulungpelabuhmenopangjangkar.

Beraji, 31 maret 2011



Guyuran hujan

Takpernah bertamu di ujung jantungku
Guyuran hujan deras
Sejak mentari tergelincir daripundak bumi
Laksana reranting gugur diterpa badai

Kini aku tak dapat terobos
Remangnya jalan terjadwal
Menjadi kalender di badanku
Sedangkan nyenyak berkompromi dengan pelupuk mata

Kawan…
Sudahlah kirimkan saja kadoku
Pada lembaran kecil
Teraplikasikan dalam menu handponku

Jam telah menjajali angka 3515
Penjajah mulai meninggalkan jajahan
Menunggangi kulit lembu menggendong strategi

Beraji, 13 maret 2011

Matahari mulai menutup jendela

Matahari mulai menutup jendela rumahnya
Gemuruh adzan mulai terlantuk di kuping
Burung-burung kini berhamburan
Mengejar malam hidupkan lelampu
Bergelantung di sangkarnya

Disana bangau-bangau masih percekcokkan umpat malu
Lantaran ia tak lagi tempuh jalan tempat berudu’
Hingga datang pasir menjamah wajah dan tangannya
Tak lupa ia dahulukan yang tua hingga muda menyongsongnya
Raut wajahnya meleleh didepan cermin
Membiaskan ruas jasa dipenuhi darah bersimbah
Kemudian bersujud mengerang hasrat riuhkan do’a

Jangan biarkan ular memecahkan telur emas ribuan tahun engkau erami
Karena sebentar lagi
Tetaskan bidadari tubuhnya gemulai rambutnya menggaris punggung
Dibalik jubah putihmu

Beraji, 13 maret 2011
Elegi mimpi sepertiga malam

Aku menggigil kedinginan
Terguyur air subuh di pojok potretan malam
Dengan celana dalam pesananmu
Penuh semut berolahraga di ruang heningku

Kawanku, disana menunggu mentari menjemput malam
Namun rembulan takkunjung padam terpintal di ambang kabut
Ayam-ayam kebingungan
Ada yang menggugurkan nyanyian adatnya
Menunggangi piring mematuk danmencabik-cabik puisi
semalam aku buai dengan elusan potlot buntungku
Kini aku tak lagi dengarkan hymne
Karena tiada torehan lagi untuk menempelkan daun telinga
Lantaran bising pahlawan muda
Mengatur setrategi perjuangan
Aku ingin menguakkan rasa pedih ditaman
Yang kemarin engkau lukis di ujung peperangan
Menggembur cangga memekik leher botol bir
Mengapa engkau serupa orang kesurupan
Tak pernah petak kanlangkah kaki
Jangan kau injak kodok-kodok berkeringat tak lagi berbaju kesatria
Karena gemeretuk petir pernah mengamangi kegelisahanku
Aku tak sadar lagi ditunggagngi gemuruh lamunan tentangmu

Beraji, 12 maret 2011
Nasehat santri belajar memakaidasi 1

Dengarlah gemuruh jiwakejiwa
Selagi hari masih baukencur
Jangan sampai mentari tenggelam
Di ujungalismu
Kau punyak layar untuk menampilkan pengalamanmu
Kaupunyak buah yang manis untuk kaucicipi dikalasuka
Namun mengapa engkau tak pernah mencicipi
Sekalipun dengan jilatan binal



Nasehat santri belajar memakai dasi 2

Jangan berpaling dari gemercik gerimis muda
Karena tubuhmu bertahun-tahun
Takpernah engkau seka
Semoga gayung hadiah untukmu
Dapat menampung pengelus badai

Ef. Amin El fibyan adalah nama kinayah dari Fathol Amin tuhan melahirkannya melalui keluarga yang sederhana yaitu dari pasangan suami istri Sunangwar dan Mukhairatun di bumi Sumenep 16 juli 1991 tepatnya dimana matahari mengumbar senyum yaitu pesisir pulau Kangean, sempat mengukir aksara ditempat kelahirannya sendiri   di  Sekolah dasar Negri (SDN) pabian lulus tahun 2004, kemudian mengayuh sepeda tuanya kejenjang Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) Kalinganyar meluncur tahun 2007 .ia tak pernah henti merias diri dengan mutiara hikmah hingga akhir terdampar di lembah yang penuh dengan semerbak ilmu yaitu PP Al-karimiyyah Beraji, Gapura, Sumenep menyelami Madrasah Aliyah (MA)  sekali gus mengurai keraguannya disela-sela Sekolah  tinggi islam Alkarimiyyah (STIA) mulai tahun2007-2010 hingga saat ini. Kode pos: 69472.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar